Kadangkala dada dari orang tua yang mempunyai anak membading-bandingkan anaknya dengan yang lainnya, missal saudaranya, kakak, adik ataupun orang lain. Padahal akan berakibat negatif terhadap anak tersebut.
Membandingkan anak adalah kebiasaan yang sering kali dilakukan oleh sebagian orang tua, baik secara sadar atau tidak sadar. Namun kita tidak sadari, kebiasaan ini akan membawa dampak buruk terhadap perkembangan mental dan emosional anak.
Ada beberapa dampak negatif dari perilaku membandingkan anak dan kenapa orang tua harus menghidarinya, diantanya:
1. Menurunkan Rasa Percaya Diri
Ketika orang tua sering membandingkan anak dengan saudaranya atau anak-anak lain, anak-anak tersebut mungkin merasa bahwa mereka tidak cukup baik. Ini bisa merusak rasa percaya diri anak dan membuat mereka merasa tidak berharga. Anak-anak yang sering dibandingkan cenderung memiliki pandangan negatif tentang dirinya sendiri dan merasa tidak mampu memenuhi harapan orang tua mereka.
2. Menimbulkan Kecemasan Dan Stress
Anak-anak yang terus-menerus dibandingkan dengan orang lain bisa mengalami tingkat kecemasan dan stres yang tinggi. Mereka mungkin merasa tertekan harus selalu menjadi yang terbaik dan takut gagal. Kecemasan dan stres ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik mereka. Hal ini menyebabkan masalah seperti gangguan tidur, masalah makan, dan bahkan depresi.
3. Mengurangi Motivasi Anak
Alih-alih memotivasi anak untuk menjadi lebih baik, sering kali membandingkan mereka justru bisa menurunkan motivasi mereka. Anak-anak yang merasa bahwa usahanya tidak pernah cukup baik mungkin akan menyerah dan berhenti mencoba. Mereka mungkin merasa bahwa tidak peduli seberapa keras mereka berusaha, mereka tidak akan pernah bisa memenuhi standar yang diharapkan oleh orang tua mereka.
4. Merusak Hubungan Antar Saudara
Membandingkan anak-anak bisa menciptakan persaingan yang tidak sehat di antara saudara kandung. Hal ini bisa merusak hubungan mereka, menimbulkan perasaan iri hati, cemburu, dan kebencian. Saat anak-anak merasa harus selalu bersaing untuk mendapatkan perhatian orang tua, mereka mungkin tidak bisa membangun hubungan yang harmonis dengan saudaranya.
5. Membentuk Kerasaan Ketidakadilan
Anak-anak yang dibandingkan secara negatif mungkin merasa bahwa orang tua mereka tidak adil. Perasaan ketidakadilan ini bisa menyebabkan mereka merasa tidak dicintai atau dihargai, yang pada gilirannya bisa memengaruhi hubungan mereka dengan orang tua.
6. Menimbulkan Rasa Dendam
Terkadang, anak-anak yang sering dibandingkan bisa mengembangkan perasaan dendam terhadap saudaranya. Perasaan dendam ini bisa berkembang menjadi konflik yang lebih besar dan merusak dinamika keluarga. Anak-anak yang merasa tidak adil dan terus-menerus dibandingkan mungkin juga mengembangkan sikap memberontak terhadap orang tuanya.
7. Menghambat Perkembangan Individu
Setiap anak merupakan individu yang unik dengan bakat dan kelebihan mereka sendiri. Dengan perilaku orang tua membandingkan anak maka akan menghambat perkembangan mereka. Anak anak perlu didukung dan diterima apa adanya untuk bisa berkembang secara optimal. Ketika mereka dibandingkan, mungkin merek merasa menjadi orang lain dan tidak mampu mengekploitasi potensi penuh mereka.
Membandingkan anak-anak bisa membawa banyak dampak negatif bagi perkembangan mental dan emosional anak. Orang tua harus menyadari bahaya dari kebiasaan ini dan berusaha menghargai setiap anak sebagai individu yang unik tanpa membandingkannya. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Tidak ada komentar